Nabi Muhammad lahir dizaman Dinasty Chow Utara ( 557 – 581 ) tepatnya
571, menjadi Nabi & Rasul pada masa Dinasty Sui ( 581 – 618 ) tepatnya 610.
Nabi & Sahabat Nabi Hijrah dari Mekkah ke Madina serta Sahabat Nabi pergi
berdakwah sampai Negri Cina pada masa Dinasty Tang ( 618 – 907 ), baru setelah
itu ada seorang pemuda alim yang bernama Tong
Sam Cong dari propinsi Zejiang berangkat ke Barat ( Jazirah Arab ) untuk
mencari kitab suci ( Al Quran ) selama 17 tahun lewat propinsi Gansu, kemudian
propinsi Xinjiang terus melalui jalur sutera / Se Chou Ce Lu lalu ke tanah
Arab. Ini terjadi setelah pemuda alim tersebut ( Tong Sam Cong ) mendengar
berita dari para pedagang jalur sutera bahwa kabarnya di Barat / She Thian
telah datang Nabi / Buddha baru, atau telah turun kitab suci yang baru.
---------------
_____________________________________________________
Kebudayaan Melayu, Han / Tionghoa
& Islam (Kita Adalah Saudara)
Melihat kebudayaan Melayu ( 苗 族 / Miau Cuk ) dan Han ( 漢 族 / Han Cuk ) adalah kebudayaan Negri Tengah ( 中 国 / Tiongkok ), dan kebudayaan Tiongkok identik dengan kebudayaan Asia / 亞 汌 / A Cou, kebudayaan Asia adalah kebudayaan Timur / 東 方 文 化 / Tung Fang Wen Hua, kebudayaan Timur sangat identik dengan Dinul Islam
/ Ajaran Keselamatan / Phing An Tek Tao / 平 安 的 道 / Hei An No Do dalam bahasa Jepang.
Oleh karena itu kebudayaan Melayu
& Han itu sangat identik dengan Ajaran Islam.
Rumpun bangsa HAN / 漢 dan Rumpun bangsa MIAU / 苗 / Melayu / Campuran Ras Monggoloid /
Han di Utara & Hindustan / India di Selatan [ DI Sebagian Propinsi Yunnan,
Sichuan, Tibet, Xinjiang, Guangshi, Guangdong, P.Hainan & di Taiwan ada
Suku Kao ( karo & Gayo ) dll ]; adalah saudara di daratan CINA. Sampai saat
ini di pedalaman Cina masih ada sisa peninggalan kebudayaan kuno seperti :
makan Pinang / Nyuntil, menortor, kain ulos, numbuk padi dengan Alu, bawa kayu
dengan kain di kening, garis keturunan ibu ( Matriahat ) orang Minang di Yunnan,
memBatik, Wayang, Ujung wuwungan rumah Batak / Minang / Toraja / Dayak yang
runcing keatas kanan kiri, ukiran / pahatan gale – gale dll. Termasuk pemargaan
spt ; Lim Phong, Tan Bun An, Si Ma Cun Tak, Pang A Piang, Kha Ra Khap dll.
Lihat Nias, Mentawai, Palembang & Menado.
Konsep ajaran Islam itu terdiri atas
2 bagian yaitu masalah antara hubungan Manusia dengan Tuhannya dan antara
hubungan Manusia dengan sesama Manusia, biasa disebut Hablum Min Allah, Hablum
Min Annas. Sedangkan inti / konsep Ajaran Tao adalah Thien Yu Thien Tao, Jen Yu
Jen Tao / 天 有 天 道, 人 有 人 道. Artinya sama dengan Hablum Min Allah, Hablum Min Annas.
Ajaran Tao itu
adalah Ajaran Taohid yakni Ajaran KeEsaan Tuhan / Thien Puk Cai Puk
Chi, U Sin U Yen / Tuhan Tidak Berawal Tidak Berakhir, Tidak Berbentuk Tidak
Berbayang. Tao / 道 itu sendiri mempunyai arti yang
sangat luas misalnya: Jalan, Arah, Cara, Gaya, Batasan, Mode, Koridor,
Filosofi, Way pada ( Way of Live ); dan Do pada Karatedo, Taekwondo, Aikido,
Jetkundo, Kendo, Hokkaido dll.
Salah satu
kemiripan antara kebudayaan Tionghoa dan Islam adalah dalam hal penerapan
kalender yaitu sama – sama memakai system Lunar Yakni system perhitungan hari
dengan metode peredaran Bulan mengelilingi Bumi ( 355 hari / Tahun ), 1 (satu )
bulan itu 29 atau 30 Hari. Biasa disebut Qomariyah / Imlek, bukan memakai
system Solar / yaitu metode perhitungan hari Bumi mengelilingi Matahari ( 365
hari / tahun ) biasa disebut Samsiyah / Yanglek / Masehi. Itu terbukti pada
tahun 2005; Tahun Baru Imlek dan Thn baru Hijiriah ( 1 Muharam ) jatuh pada
waktu yang bersamaan, yaitu dari tanggal 9 – 10 Feb 05 & 29 – 31 Jan 06.
Adapun hari ini kita tidak melihat
adanya kemiripan itu karena adanya penjajahan kaum agresor / SALIBIS penjajahan
dari barat dengan melakukan Penjajahan Kebudayaan yg dilakukan mulai dari zaman
Marcopolo sampai saat ini, sehingga satu tahun dalam 3 atau 4 tahun ada 13
bulan itu biasa disebut Jun Guek ( 2 bulan yang doble ), ini sebenarnya adalah
peristiwa yang sangat memalukan bangsa Asia / Han / Melayu. Ini bukan terjadi
di Tiongkok saja tapi mencakup seluruh dunia termasuk dunia Islam. Ini bisa
kita lihat bagaimana gaya hidup masyarakat kita saat ini yang kita sebut dengan
( Life Style / She Tai Chau Liu / Ikut Zaman ) Padahal pakaian Asia itu dari
Tiongkok, korea, Jepang, Melayu sampai India adalah pakaian yang menutup aurat.
Oleh karena itu mari kita Kembalikan kebudayaan Asia / Timur / Tiongkok /
Melayu / Islam yang telah hilang. Agar anak dan cucu kita terhindar dari
Penjajahan Peradaban ( Pemikiran ) / Ghuzlu Fikri / Wen Hua Chin Liok ( 文 化 侵 略 ) yang tengah melanda negri kita / Islam, jadi jangan meniru gaya orang
Barat / Eropah.
Memiliki jiwa ( 精 忠 報 國, 打抱 不 平 / Cin Cong Pau Kok, Ta Pau Puk Phing / membela tanah air, menegakkan
keadilan menumpas kejahatan ) & ( 命 行 正 道, 禁 止 邪 僻 / Ming Sin Cen Tao, Cing Ce Sie Phik / Amar Ma’ruf Nahi Munkar ).
Mengenai tata krama & sopan santun kebudayaan bangsa Han sangat mirip
dengan ajaran Islam. Pada filosofi hidup orang Tionghoa / Han ada ungkapan :
Xiao Ti Zhong Xin, Li Yi Lian Chi – 孝 悌 忠 信, 礼 义 廉 耻 – Berbakti, Kepedulian, Kejujuran, Kepercayaan & Kesopanan,
Kesetiaan, Hidup Sederhana, Rasa Malu. Sedangkan pada Islam ada sifat yang
harus dimiliki yaitu ; Amanah Siddiq Tabliq Fatonah – Dipercaya / Jujur, Benar,
Menyampaikan, Bijaksana. Jadi sama – sama memiliki dasar pilar ajaran.
Abad ke – 19 merupakan Abadnya
Ingris, Abad ke – 20 merupakan Abadnya Amerika;
Abad ke – 21 merupakan Abadnya Cina.
INGAT !!! Huang Ching Hek, Se Ciek He
Phing; Yu Thai Cang Chien, Se Ciek Hui Miek. ( Kuning dan Hijau Bersatu, Dunia
Aman; Yahudi Berkuasa, Dunia Hancur ).
Jalinan persahabatan antara Islam dan
Cina / Tiongkok.
Selain itu hubungan dunia Islam /
Arab dengan Tiongkok / Cina sudah berlangsung beberapa ribu tahun yang lalu dan
itu tercatat dalam sejarah yaitu dalam konteks perdagangan antar negara, itu
sangat terkenal dengan istilah Perjalanan Sutera / Silk Road / She Chou Ce Lu /
丝 绸 之 路 bahkan sampai ke Asia Tenggara seperti negri Siam, Malaka, sultan
Perlak ( abad 8 ), Samudrapasai ( abad 12 ), Demak. Dan 8 diantara Wali Songo
adalah keturunan Han seperti Sunan Ampel yang bernama Bong Swi Ho dll ( baca
hal 9 ).
Salah satu rombongan / kafilah yang
sangat terkenal yang sudah berkali – kali mengunjungi Asia Tenggara selain ke
Eropah, Afrika & Amerika, jauh sebelum pengeliling dunia dari Eropah
seperti Colombus, Magelhaen, Alfonso Dll yaitu Panglima Besar Kerajaan Ming ±
600 tahun yang lalu yakni Laksamana Muhammad Ma Cen He / Muhammad Ceng Ho /
keturunan / silsilah Nabi yang ke 37 dengan 63 kapal & ± 27.000 bala
tentara sudah sampai ke Eropah, Afrika bahkan sampai ke Amerika, mereka
sebagian telah berinteraksi dengan masyarakat dari Cina selatan ( Rumpun bangsa
Melayu / Miau Cuk ) yaitu dari propinsi Yun Nan, Guang Xi, Guang Dong, P. Hai
Nan, P. Formosa ( Taiwan ) yang lebih dulu sampai di Samudra Pasai, Deli, Riau,
Sriwijaya, Batavia, Mataram, Demak DLL.
Oleh karena itu kita dapat melihat
bagaimana adat istiadat / pakaian / makanan ( Barong, Wayang Wong, Baju Koko,
Bubur, Dodol, Lumpia, Tahu, Manisan dll ). Wajah & Kulit masyarakat Melayu
/ Miau Cuk mirip dengan Masyarakat Tionghoa / Han. Kita bisa lihat ajaran Nabi
/ Buddha / Senjen / Prophet / Yogensha Muhammad yang seorang pedagang &
ajaran Islam sama / mirip dengan budaya dan kebiasaan orang Tiong Hoa / Han
yang suka berdagang, hijrah, ulet, amanah ( Sin Yong ), bersih, sehat dan juga
ahli dibidang pengobatan / obat – obatan Herbal.
Sumbangan Islam terhadap kemajuan
sastra, kebudayaan, sejarah dan kepahlawanan Cina / Tiongkok.
Kemasyuran sastra Cina pada zaman
dinasty Tang ( 300 untai sajak ) dipengaruhi oleh masuknya Islam di Cina ( abad
7 ) yang dibawa oleh para pedagang, sahabat Nabi dll.
Lambang Yin & Yang atau adalah
lambang dari intisari kitab kuno I Ching atau kitab Perubahan ( ± 1000 Thn SM )
yang dilukiskan oleh seorang cedekiawan Tionghoa Muslim yakni Sayid Omar
Syamsudin ( Hidup pada dinasty Monggolia abad 13 – 14 / setelah dynasty Song ).
Pada masa inilah berdiri perguruan silat Butong Pai didirikan oleh Tio Sam Hong
/ Cang San Fong baca To Liong To / Golok Pembunuh Naga.
Selain dari pada
itu ternyata Ulama Tong Sam Cong yang hidup di zaman Dynasty Tang ( Thn 618 –
907 M ) setelah Nabi Muhammad SAW ( Thn 570 – 633 M ) adalah seorang Muslim /
Islam, bukan pengikut Buddha / Nabi Gautama seperti anggapan sebagian orang.
Minimal ada 3 alasan yang menguatkan argumen bahwa beliau adalah seorang Muslim
/ Islam yang Taat lagi Soleh sehingga rela bersusah payah 17 tahun mengembara
untuk menjemput Kitab Suci di Barat setelah mendengar berita dari para pedagang
jalur sutera.
* Pertama. Wilayah Barat / She Thien
itu Arab, Sedangkan India / Thien Tok Itu Selatan, dan perjalanan 17 Thn
mencari kitab suci itu dari Timur ( Propinsi ZheJiang ) ke Barat Lewat Ta Li
Muk Phen Ti / Se Chou Ce Lu / Jalur Sutera ( XinJiang di Wilayah Barat daratan
Cina ), perjalanan ini dilakukan setelah pemuda alim tersebut / Tong Sam Cong
mendapatkan kabar berita dari para pedagang lintas Benua / para pedagang jalur
sutera membawa berita bahwa diBarat sana telah / baru turun kitab suci maka
berangkatlah beliau dari tanah kelahirannya / Propinsi ZheJiang / Cina bagian
Timur menuju Barat ( tanah Arab ) lewat Gansu lalu ke Xinjiang, di situ ada Fo
Yen San / Flamming Mountain / Gunung Api bagian Barat Cina, yang
kita ketahui bersama bahwa 99,99 % penduduk Propinsi Xinjiang berAgama Islam / Muslim.
* Kedua jarak Ulama Tong ( Abad ke 7
M ) dan Buddha / Nabi Sidarta Gautama ( 5 Abad SM ) ± 1200 Thn, jadi tidak bisa
dikatakan baru lagi sebab sudah lebih dari seribu tahun.
* Ketiga ajaran Sidarta Gautama sudah
masuk ke daratan Cina sebelum Tat Mo Co Su / Zen juga dari India artinya jalur
Cina – India sudah ada, buktinya ada di kuil ShaoLin gunung SiongSan propinsi
Henan.
Adapun hari ini
kita membaca / menonton kisah kera sakti pada perjalanan Tong Sam Cong itu
hanyalah kisah fiktif yang disuguhkan oleh penulis yang bertujuan menentang /
menyindir pemerintahan bangsa Mancuria pada saat itu yang sedang menjajah
bangsa Han.
Jadi pada cerita kera sakti, ada
monyet, babi dan kerbau itu tidak ada sama sekali / bohong besar, dan ingat di
Jepang cerita ini menjadi Songgoku / Dragon Ball.
Malah sekarang
diceritakan kera sakti sampai di Amerika, ingat salah satu cara / bentuk
penjajahan kebudayaan / sejarah adalah lewat cerita / komik, seperti
Sisingamangaraja XII dan Pattimura yang berAgama Islam / Muslim tapi selalu
digembar – gemborkan bukan Muslim, demikian juga dengan perlawanan Wong Fei
Hung yang Muslim dkk melawan penindasan pemerintahan Mancuria pada bangsa Han
di Cina, ini bisa terjadi juga karena kesalahan kita ummat Muslim yang tidak
perduli dengan saudaranya yang lain, ini disebabkan pendapat yang salah antara
Suku dan Agama ( Assobbiah & Taohid ).
Di akhir cerita
kera sakti tidak diceritakan kitab apa yang diambil / diperoleh, sebab kalau
produser mau menceritakan sejarah yang sebenarnya maka akan bubarlah agama Non
Islam tersebut dari keyakinannya yang sekarang, dan cerita / film tersebut
tidak akan laku terjual sehingga produser Film tidak akan dapat memperoleh
keuntungan alias rugi. Sebab umumnya orang Han / Orang keturunan Cina tidak
akan tertarik menontonya karena tidak sesuai dengan kepercayaannya, dan Umat
Islampun belum tentu akan tertarik menontonnya karena masih ada masalah
kesukuan / assobbiah sebab datang dari daerah Timur / Cina bukan dari Barat /
Arab, serta masalah ilmu Taohidologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar